Jakarta - Pertalite saat ini menjadi BBM yang paling difavoritkan orang Indonesia. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sepanjang tahun 2021 konsumsi Pertalite mencapai 23 juta kilo liter sekaligus menjadi yang terbanyak dikonsumsi masyarakat Tanah Air.
Ini rupanya sudah terjadi sejak tahun lalu. Konsumsi Pertalite tampak kian meningkat dari tahun 2017. Tahun 2017 hingga tahun 2021 konsumsi Pertalite berturut-turut sekitar 14,5 juta KL, 17,7 juta KL, 19,4 juta KL, 18,1 juta KL dan 23 juta KL.
"Pertalite paling banyak dikonsumsi masyarakat, porsi konsumsi Pertalite sekitar 79% di antara BBM jenis bensin lainnya seperti Pertamax, Turbo, atau Premium. Itu berdasarkan realisasi tahun lalu. Keberadaan Pertalite saat ini menjadi paling penting karena menjadi tulang punggung BBM bagi masyarakat," ungkap Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resminya dikutip laman ESDM.
Dibandingkan BBM Pertamina jenis lain, harga Pertalite memang cukup terjangkau. Saat ini BBM dengan Research Octane Number (RON) 90 itu, dijual dengan harga Rp 7.650 per liter. Kendati demikian, harganya masih kalah murah dibandingkan Premium yang kini keberadaannya mulai jarang terlihat.
Kelebihan Pertalite bukan hanya harga yang terjangkau. Melansir laman Pertamina, angka oktan yang lebih tinggi dibanding BBM jenis Premium (RON 88) menandakan bahwa kualitas bahan bakar ramah lingkungan. Ini lantaran pembakaran akan lebih sempurna dan efisien.
Pembakaran sempurna itu juga membuat kendaraan bisa menempuh jarak lebih jauh. Namun perlu dicatat Pertalite cocok digunakan untuk kendaraan dengan kompresi mesin 9:1 dan 10:1. Bila rasio kompresi mesin di atas itu, maka sebaiknya menggunakan BBM dengan RON lebih tinggi. (Sumber : detik.com)