Mediaberita6 - Menulis sudah merupakan hobbi bagi Elvo Yani wanita kreatif yang bakat menulisnya di mulai sejak ia SD. Elvo dalam menulis menyukai genre, silat, roman, dan horror. Ini merupakan sebuah peluang bagi penulis novel yang ingin mengalih wahana-kan karya sastranya (novel) menjadi sebuah blue print pembuatan film, dari novel menjadi sebuah skenario yang akan di filmkan.
Genre Film horror saat ini masih menjadi unggulan film di Indonesia yang masih di minati penonton film Indonesia. Ketika saat memasuki dunia pekerjaan dalam meniti karir, kegiatan menulisnya terhenti. Wanita pengagum warna Violet ini mengidolakan Stephen Hawking, gagasan dan ide genre silatnya terinspirasi dari Bastion Tito, seperti dalam Novel silatnya yang berjudul “ Widuri Gendeng : ( silat Roman ) , Widuri vs Nyi Dersik yang merupakan sebuah kisah silat roman perpaduan antara budaya Sunda, Palembang dan Minang.
Karya-karya Buya Hamba menginspiring ia menulis kisah-kisah roman. Setelah ia Resign dari pekerjaan, Elvo mulai giat menulis kembali, beberapa karyanya seperti;1. Imposible, 2.The Fire of Blue,3. Berbagi Hati hanya denganmu, 4.Beside you,5.Desah Batavia, 6. Delusi,7. Lentera hati,8. Pocong Penyanyi Dangdut, 9. Puisi Kematian,10. Nenda, 11. Daisy untuk Ibu.
Novelist kelahiran 26 Maret di Solok ini. Warna Violet baginya melambangkan keanggunan dunia menulis, ia bisa menjadi cantik sekaligus bersahaja, karya novelnya merupakan bukti kecintaannya kepada anak-anaknya di usia yang tidak muda lagi masih terus berkarya, semoga Novel “ Puisi Kematian “ ada yang melirik untuk di Filmkan menyemarakkan perfilmaan Indonesia dengan Genre horornya. (BS)
