Iklan

Nobar Film Biografi "Lafran" Dihadiri Akbar Tanjung dan Mendagri Tito Karnavian

Media Berita6
21 Juni 2024, 10:37 AM WIB Last Updated 2024-06-21T03:48:01Z


Mediaberita6 - Sampai 15 Juni 2024, Film Lafran telah keliling ke-18 kota dalam tajuk Maraton Pertunjukan Khusus. Kurang lebih 180 layar digunakan untuk mengakomodasi 23.000 penonton. Acara Premiere, Minggu, 16 Juni 2024 adalah untuk memenuhi antusiasme penonton di Jakarta yang ingin menyaksikan film Lafran sebelum rilis nasional di 20 Juni 2024.


Dalam acara nobar film Lafran, di Djakarta Theare XXI Kamis,(20/6) tampak tokoh HMI Mendagri Tito Karnavian, Akbar Tanjung, Dolly, dan para pengurus HMI serta tamu undangan lainnya.


Rilis film Lafran menjadi berbeda ketika tren film-film horor dan drama perselingkuhan masih kuat dalam menarik penonton ke bioskop. Film biografi Lafran seakan menjadi alternatif bagi penonton yang ingin menyaksikan film dengan tema lain. Film dengan kisah epos kepahlawanan, spirit perjuangan, inspratif dan memotivasi. Semangat ini yang dihadirkan di film Lafran.

Film Lafran merupakan produksi Majelis Nasional (MN) KAHMI, Reborn Initiative dan Radepa Studio. Diproduksi sejak 2019, lalu terkendala pandemi, dilanjutkan proses pasca-produksi bisa dirilis di 2024 ini. Film biografi Lafran ini bertutur tentang pahlawan nasional Lafran Pane, pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). 


Perjuangan Lafran mendirikan organisasi HMI diwarnai menguatnya perdebatan tentang keislaman dan nasionalisme setelah Indonesia Merdeka. Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan, menjadi wadah perjuangan bagi tegaknya bangsa dan umat.



Lafran Pane merupakan adik dari sastrawan pejuang, Sanusi dan Armijn Pane. Kedua kakaknya menjadi inspirasi perjuangan Lafran kecil sebelum ia pindah ke Jakarta. Lafran kemudian melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Pemikiran tentang organisasi mahasiswa yang independen, tidak terafiliasi pada partai politik hingga kesadaran memperjuangkan nilai-nilai keindonesiaan, membentuk idealisme perjuangan Lafran Pane. 


Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berdiri pada 5 Februari 1947 pada akhirnya menjadi organisasi kampus terbesar hingga saat ini. Termasuk dalam melahirkan tokoh-tokoh pemimpin Indonesia masa kini. 

“Kami ingin film biografi seperti Lafran ini bisa menginspirasi anak-anak milenial saat ini. Ucapan Pak Lafran bahwa saya lillahi ta’ala untuk Indonesia itu semacam semangat dalam memperjuangkan sesuatu dengan cara tidak instan. Semangat ini yang ingin kami bagikan untuk penonton,” jelas Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ketua Presidium MN Kahmi sekaligus Produser film Lafran. 


Ahmad Doli Kurnia optimis setelah melihat antusiasme penonton di 18 kota yang dihadirinya. Anggota KAHMI, Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan simpatisan bergerak dan menyelenggarakan acara Pertunjukan Khusus secara maraton. Jakarta dan Lampung menjadi kota awal perjalanan Maraton Pertunjukan Khusus film Lafran. Doli menambahkan ‘Pertunjukan Khusus’ film Lafran tidak akan berhenti meskipun film sudah rilis secara nasional. Semangat perjuangan Lafran Pane layak menjadi teladan bagi kader-kader HMI, simpatisan maupun penonton film Indonesia. “Pikiran dan semangat Lafran Pane soal keindonesiaan menjadi aktual dan kontekstual dalam menjaga keutuhan bangsa dan umat”.


“Kami ingin target minimal 100 ribu kader HMI maupun simpatisan menyaksikan film Lafran, baik sebelum dan sesudah film dirilis secara resmi di 20 Juni 2024 nanti,” tegas Arief Rosyid, Produser Eksekutif film Lafran. Arief juga menambahkan film biografi seperti Lafran ini harus dibuat dan harus ada untuk membuka ruang-ruang kesadaran, menginspirasi dan memotivasi anak-anak muda masa kini.

“Saat ini, film Lafran ini seakan menjadi film ‘laen’. Sukses bertubi film-film horor menjadikannya sebagai film arus utama, kondisi ini seakan menisbikan film-film biografi seperti Lafran. Itu sebabnya, kami menyebut film Lafran ini sebagai film ‘benar-benar laen’,” gurau Deden Ridwan, salah satu produser film Lafran menyitir satu judul film box office 2024 .


Film Lafran disutradarai Faozan Rizal, diperankan pemain-pemain seperti Dimas Anggara, Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, Ratna Riantiarno, Farandika ini mengambil lokasi produksi di Sipirok (tanah kelahiran Lafran Pane), Padang Sidempuan, Yogyakarta dan Jakarta. Sebagai film yang benar-benar ‘laen’, rasanya film Lafran bisa memantik kerinduan penonton film Indonesia memenuhi bioskop-bioskop di 24 JUNI 2024 nanti. Semoga! (KAHMI/ Reborn/ Radepa / Editor : Ali Amran)


Komentar

Tampilkan

Terkini

+