-->

Iklan

Nina Nugroho Kembali Rancang Seragam Pengurus FORWAN: Tenun Baduy Jadi Simbol Filosofis Kekuatan, Kesederhanaan dan Identitas

Media Berita6
31 Juli 2025, 9:15 AM WIB Last Updated 2025-07-31T02:15:18Z

Mediaberita6,  Depok - Desainer busana ternama Indonesia, Nina Nugroho, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap dunia jurnalisme hiburan dengan merancang seragam resmi bagi para pengurus Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia untuk periode 2026–2029. Ini merupakan kali kedua Nina dipercaya menangani seragam FORWAN, namun kali ini dengan sentuhan lebih mendalam: penggabungan desain modern dengan filosofi tenun tradisional Baduy.


Berbicara kepada awak media di butiknya di Transmart Cibubur, Harjamukti, Depok, Nina mengungkapkan bahwa keterlibatannya bukan sekadar profesional, tapi sudah menjadi bagian dari semangat kebersamaan dengan FORWAN yang telah turut membesarkan namanya di dunia fashion.


"Sebagai pengurus FORWAN, sudah menjadi kewajiban moral saya untuk merancang seragam ini. FORWAN bukan lagi organisasi kecil—ia kini menjadi kekuatan besar di dunia jurnalisme hiburan. Penampilan para pengurusnya harus mencerminkan profesionalisme dan karakter,” ujar Nina dengan penuh semangat.


Seragam baru FORWAN tetap mempertahankan warna ikonik hitam dan merah, namun kali ini dipadukan dengan tenun khas Baduy. Pemilihan tenun ini bukan tanpa alasan. Menurut Nina, filosofi yang terkandung dalam tenun Baduy sejalan dengan semangat FORWAN: kesederhanaan, keberanian, kesetiaan, dan keseimbangan.


“Tenun Baduy adalah simbol harmoni antara manusia dan alam, mencerminkan nilai-nilai luhur seperti disiplin, ketaatan terhadap adat, dan identitas kuat. Nilai-nilai ini saya lihat juga ada dalam FORWAN: organisasi yang menjunjung tinggi kerja kolektif, komitmen, dan semangat berkarya meski dengan keterbatasan,” papar Nina.


Dalam kesempatan itu, Nina juga mengungkapkan kekagumannya atas capaian FORWAN. Mulai dari menghadirkan tokoh-tokoh legendaris seperti Titiek Puspa dan Niniek L. Karim dalam diskusi publik di dua lokasi berbeda, hingga suksesnya penyelenggaraan Anugerah Kartini Musik dan Film 2025p dengan dana terbatas namun hasil yang luar biasa.


 “Saya pribadi tersentuh. Menghadirkan dua tokoh senior di dua lokasi berbeda, hingga menggelar acara sebesar Anugerah Kartini dengan biaya minimalispitu bukan perkara mudah. Tapi FORWAN bisa! Dan itu membuat saya semakin bangga menjadi bagian dari organisasi ini.” ujar Nina


Lebih jauh, Nina menyampaikan bahwa seragam bukan sekadar pakaian, melainkan representasi citra organisasi.


 “Seragam itu mencerminkan identitas dan komitmen. FORWAN kini menjadi organisasi besar dengan tanggung jawab besar pula. Melalui seragam ini, setiap pengurus dapat menunjukkan bahwa mereka siap menjaga martabat dan semangat organisasi.” katanya serius.


Dengan tenun Baduy sebagai elemen utama, Nina ingin membangun narasi bahwa FORWAN bukan sekadar organisasi wartawan hiburan, tetapi juga penjaga nilai-nilai budaya, identitas, dan moral kolektif.


Menutup pernyataannya, Nina mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari keluarga besar FORWAN.


“FORWAN dan saya tumbuh bersama. Hubungan ini bukan transaksional, tapi emosional. Karena itu, saat diminta menjadi Dewan Kehormatan, saya menerimanya dengan tulus. Seragam ini adalah bentuk cinta saya kepada FORWAN, dan semoga menjadi simbol semangat baru yang lebih solid, bersahaja, dan penuh karya.” paparnya.


Dengan kolaborasi ini, FORWAN tidak hanya memperkuat citra sebagai organisasi jurnalis hiburan paling aktif dan inovatif, tetapi juga menunjukkan kelasnya dalam menjunjung tinggi estetika, budaya, dan profesionalisme. (Forwan)

Komentar

Tampilkan

Terkini