-->

Iklan

Heart Pictures Guncang JAFF Market 2025, Umumkan Tiga Film Lintas Genre untuk Tahun 2026

Ali Amran
02 Desember 2025, 12:44 PM WIB Last Updated 2025-12-02T05:49:26Z

Yogyakarta, Mediaberita6 - Heart Pictures tampil penuh energi di JAFF Market 2025 dengan membawa kabar besar: tiga film baru lintas genre siap mengisi layar lebar mulai 2026. Pengumuman ini disampaikan dalam rangkaian Media Visit selama 29 November–1 Desember 2025 dan menjadi salah satu sorotan terbesar di gelaran JAFF Market tahun ini.


Selama tiga hari, Heart Pictures menghadirkan program padat mulai dari Creative Writing Lab bersama sutradara Black Coffee, Jeremias Nyangoen, hingga Sharing Session dengan sang sutradara dan aktris Asmara Abigail. Antusiasme semakin memuncak ketika pada hari kedua mereka mengumumkan special announcement: jadwal rilis film Dowa Juseyo yang siap tayang pada 29 Januari 2026, berkat kolaborasi bersama Sinemaku Pictures sebagai mitra distribusi.


Di JAFF Market, Heart Pictures memperkenalkan tiga proyek terbarunya: drama romantis Black Coffee, horor psikologis Dowa Juseyo, dan musikal keluarga Sahabat Anak. Meski berbeda genre, ketiganya dipersatukan oleh visi yang sama—menghidupkan cerita yang dekat dengan manusia, menghormati budaya, dan memperluas representasi dalam sinema Indonesia.


Peluncuran ini menjadi langkah strategis Heart Pictures untuk memperluas spektrum narasi sekaligus menegaskan diri sebagai rumah produksi yang berani bereksperimen dan membuka ruang dialog budaya.


Black Coffee: Identitas Lokal yang Mendarah-daging

Sutradara Jeremias Nyangoen memastikan bahwa Black Coffee telah memasuki tahap akhir pascaproduksi. Film ini mengangkat kisah pasangan tunanetra asal Gayo, Ceh Onot dan Rabiah, yang diperankan Reza Rahadian dan Sha Ine Febriyanti.


“Kisah Black Coffee mengangkat cinta, kehilangan, dan keberanian untuk bertahan. Saya ingin penonton merasakan keheningan, ruang kosong, dan kekuatan cinta yang tetap hidup meski dalam keterbatasan,” ujar Jeremias.


Keunikan film ini terletak pada pendekatan perspektif. Penonton diajak merasakan dunia sebagaimana karakter yang tidak melihat—melalui suara, sentuhan, dan jeda yang penuh makna.


Syuting dilakukan di Takengon, Aceh, termasuk perkebunan kopi Gayo yang menjadi bagian vital karakter film. Aktor lokal seperti Kabri Wali dan Hafidz Al Mukthariza turut memperkuat representasi budaya yang autentik.


Black Coffee dijadwalkan menjajaki festival internasional pertengahan 2026 sebelum tayang di jaringan bioskop nasional, global, dan platform digital.


Dowa Juseyo: Horor Psikologis dengan Luka Sosial yang Menghantui

Lewat Dowa Juseyo, Heart Pictures memasuki ranah horor psikologis yang sarat pesan sosial. Executive Producer Herty Purba menjelaskan bahwa film ini menggabungkan investigasi emosional, budaya Korea Selatan, dan isu kekerasan seksual.


Kisahnya mengikuti Tania—mahasiswi Indonesia di Korea Selatan—yang tanpa sengaja terhubung dengan roh Min Yong, korban kekerasan seksual yang meninggal tanpa keadilan.


“Hubungan mereka memicu rangkaian peristiwa supranatural yang memaksa Tania bertanya: apakah balas dendam dapat menjadi bentuk keadilan?” kata Herty.


Disutradarai Nur Muhammad Taufik dan Sjahfasyat Bianca, film ini menawarkan visual modern dengan naskah berlapis psikologi karakter. Syuting berlangsung di Busan, menampilkan perpaduan estetika urban, tradisi, dan ruang spiritual.


Dalam proses distribusi, Sinemaku Pictures turut bergabung mendukung penuh film ini. “Kami sangat berbahagia mendukung Dowa Juseyo. Pesan film ini selaras dengan visi kami,” ujar Vontian Suwandi dari Sinemaku Pictures di Booth Heart Pictures, JAFF Market, JEC. Film ini akan menghantui layar lebar mulai 29 Januari 2026.




Sahabat Anak: Musikal Keluarga yang Menghangatkan Jiwa

Sebagai penutup, Sahabat Anak menghadirkan nuansa segar dalam portofolio Heart Pictures. Terinspirasi dari perjalanan dan dedikasi Kak Seto memperjuangkan hak anak, film ini dirancang sebagai tontonan keluarga dengan balutan musikal hangat.


Disutradarai Irham Acho Bahtiar, Sahabat Anak menggabungkan drama, musik, dan pesan psikologi anak. Lagu-lagu dalam film ini dirancang sebagai jembatan emosional—ringan, namun menancap dalam.


Film ini dibintangi Ajil Ditto sebagai Kak Seto muda, Lutesha sebagai Dela, serta para aktor cilik Afsheena Zerina, Jabez Imannuel, Revan Hadi, dan Rasya AT.


Kak Seto menegaskan relevansi film ini dengan kondisi anak-anak Indonesia hari ini. “Sahabat Anak bukan hanya hiburan, tetapi ajakan untuk mendengar suara anak dan merayakan keberadaan mereka,” tuturnya penuh semangat. Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 2026.


Heart Pictures: Menyulam Cerita, Merawat Budaya

Tiga proyek lintas genre ini menjadi penanda komitmen Heart Pictures dalam melahirkan karya yang berkarakter kuat, sarat budaya, dan memperluas perspektif penonton Indonesia.


Dengan keberanian bereksperimen dan konsistensi menghadirkan cerita yang bermakna, Heart Pictures menegaskan diri sebagai salah satu rumah produksi yang siap membawa sinema Indonesia melangkah lebih jauh. (AA)



Komentar

Tampilkan

Terkini