Mediaberita6 - Film terbaru karya sutradara terkenal Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High), siap hadir di layar lebar dengan ketegangan luar biasa yang mengangkat masalah sosial yang tengah melanda Indonesia. Mengusung tema kekerasan, diskriminasi, dan perjuangan seorang guru dalam menghadapi gejolak sosial yang semakin meningkat, film ini menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang mendalam.
Joko Anwar, yang dikenal luas dengan karya-karya fenomenalnya di genre horor dan drama, kali ini mengeksplorasi genre thriller. Pengepungan di Bukit Duri merupakan langkah baru baginya dalam menghadirkan film yang penuh aksi sekaligus sarat dengan pesan sosial. Sutradara yang pernah meraih Piala Citra ini mengungkapkan bahwa naskah film ini telah ditulis sejak 2007. Namun, baru sekarang ia merasa bisa mewujudkannya dengan perspektif yang lebih matang. "Ada satu masalah besar di Indonesia, yaitu kedekatan masyarakat kita dengan kekerasan," kata Joko mengenai tema utama film ini.
Berlatar belakang tahun 2027, Pengepungan di Bukit Duri menggambarkan sebuah Indonesia yang berada di ambang kehancuran akibat ketegangan sosial yang disebabkan oleh diskriminasi rasial dan kebencian. Di tengah kondisi tersebut, tokoh utama Edwin, yang diperankan oleh Morgan Oey, berperan sebagai seorang guru pengganti di SMA Duri. Awalnya, Edwin hanya berniat untuk mengajar dan mencari keponakannya yang hilang. Namun, tanpa diduga, ia terperangkap dalam situasi yang mengancam nyawanya di tengah kekerasan yang melanda sekolah dan kota.
SMA Duri, tempat Edwin mengajar, adalah sekolah untuk anak-anak bermasalah. Ketegangan yang terjadi di sekolah tersebut semakin memanas, berubah menjadi kekerasan yang luar biasa. Dalam situasi tersebut, Edwin tidak hanya harus bertahan hidup, tetapi juga berjuang untuk menjaga moralitas dan kemanusiaan di tengah kekacauan. Ia mendapat bantuan dari Diana, seorang guru yang diperankan oleh Hana Pitrashata Malasan, dalam usaha untuk selamat dan melindungi yang lemah.
![]() |
Belajar Bisnis Gratis (klik di Gambar) |
Sepanjang film, penonton akan disuguhkan dengan berbagai adegan aksi yang intens dan penuh ketegangan. Konflik moral antara kebaikan dan kejahatan menjadi salah satu inti cerita yang menarik untuk disimak. Pengepungan di Bukit Duri tidak hanya mengandalkan aksi, tetapi juga mengangkat masalah sosial yang sangat relevan, yakni bagaimana ketidakadilan sosial dan kebencian rasial dapat merusak tatanan masyarakat dan memicu kekerasan di banyak aspek kehidupan.
Film ini dijadwalkan tayang pada 17 April 2025 di seluruh bioskop Indonesia. Diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan Amazon MGM Studios, Pengepungan di Bukit Duri menjadi salah satu film yang sangat dinantikan tahun ini. Selain itu, film ini juga dibintangi oleh aktor-aktor muda berbakat seperti Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, Omara Esteghlal, Endy Erfian, dan Fatih Unru. Mereka semua memerankan karakter-karakter kompleks yang turut memberikan dimensi mendalam pada cerita.
Joko Anwar mengungkapkan bahwa pencarian para aktor untuk memerankan karakter-karakter dalam film ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. "Karakter-karakter dalam film ini sangat berlapis, bukan hanya satu dimensi. Butuh usaha yang besar untuk menemukan para pemain yang tepat," kata Joko. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya karakter dan kedalaman emosi dalam film ini, yang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi bahan refleksi bagi penonton.
PELATIHAN BISNIS ONLINE BAGI YANG GAPTEK
Dengan latar belakang krisis sosial yang mencekam, Pengepungan di Bukit Duri menjadi film yang sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini di Indonesia. Joko Anwar berharap film ini dapat memberikan lebih dari sekadar hiburan. Ia ingin film ini mengajak penonton untuk merenung dan berdiskusi tentang pentingnya refleksi terhadap kekerasan, ketidakadilan sosial, dan diskriminasi yang masih terjadi di masyarakat.
Bagi para pecinta film yang menyukai ketegangan, aksi, serta pesan sosial yang kuat, Pengepungan di Bukit Duri adalah pilihan yang tepat untuk ditonton. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film yang penuh dengan aksi mendebarkan dan cerita yang menggugah hati ini. Pastikan Anda menonton film ini saat tayang di bioskop pada 17 April 2025. (Yanti Pradita / Go.ens)