-->

Iklan

Happy Voice Choir: Harmoni Alumni SMA Jakarta 1980-an yang Jadi Nyata

Ali Amran
21 Agustus 2025, 9:17 PM WIB Last Updated 2025-08-21T15:06:44Z



Jakarta, 21 Agustus 2025, Mediaberita6 — Ada yang unik dari reuni alumni SMA se-Jakarta lulusan tahun 1980-an. Bukan sekadar temu kangen, mereka justru melahirkan sebuah komunitas paduan suara bernama Happy Voice Choir.


Menariknya, untuk bisa bergabung tidak bisa asal daftar—setiap calon anggota harus melewati proses audisi. Kabar audisi ini pun menyebar secara getuk tular: “Siapa yang hobi nyanyi? Yuk gabung!”


Dari sekitar 100 pendaftar, hanya 80 yang lolos seleksi awal, lalu kembali disaring hingga terbentuk 30 anggota inti. Inilah generasi pertama Happy Voice Choir.




Lahir dari Obsesi Happy Pretty


Sosok di balik lahirnya Happy Voice Choir adalah Happy Pretty—musisi era 1980-an yang dikenal sebagai pemain trompet grup Pretty Sister. Setelah meninggalkan panggung hiburan, ia beralih menjadi guru vokal di Farabi dan Purwacaraka.


Namun, ada satu kerinduan yang tak pernah padam: membentuk paduan suara.

“Selama ini saya melatih vokal individu, tapi saya punya obsesi bikin paduan suara. Ternyata ide ini langsung disambut antusias teman-teman alumni,” jelas Happy Pretty saat ditemui di Rumah Sarwono, Pasar Minggu.


Awalnya memang hanya untuk alumni angkatan 1983, namun kemudian melebar hingga melibatkan lulusan SMA Jakarta dari tahun 1980 sampai 1989.




Latihan Disiplin, Hasilkan Harmoni


Bagi anggota, pengalaman ikut Happy Voice Choir bukan sekadar bernyanyi, tapi juga belajar teknik vokal secara serius.

“Saya sering ikut paduan suara, tapi baru di sini dilatih olah vokal dan pernapasan dengan benar. Jadi saya sekarang lebih paham teknik bernyanyi,” ungkap Andi Fadiya, alumni SMAN 6 Jakarta 1981.


Happy Pretty menerapkan latihan rutin dua kali seminggu dengan disiplin ketat. “Selama latihan kami serius. Baru setelah selesai, boleh bercanda dan ngobrol,” katanya.




Semarak oleh Ragam Profesi


Yang membuat Happy Voice Choir istimewa adalah keberagaman latar belakang anggotanya. Dari arsitek, desainer, hingga fashion stylist ikut memberi warna.


Gamal Putra, SE salah seorang anggota Happy Voice Choir yang merupakan Dewan Penasehat FORWAN (Forum Wartawan Hiburan Indonesia) sangat bangga ikut aktif dalam komunitas ini dan berharap dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda kedepan ditengah minimnya komunitas paduan suara di tanah air.


sementara itu Arie Bakrie, arsitek ternama yang juga desainer perhiasan mutiara, bahkan mendesain sendiri aksesori unik untuk mensuport para penyanyi wanita di Happy Voice Choir.

“Setiap desain hanya ada satu, tidak pernah ada yang sama. Dan mutiara air tawar punya keunikan warna-warni alami,” ujar Arie, pemilik brand Ndara Pearl.


Selain itu, ada juga Ais Syarief, fashion designer yang merancang busana panggung bagi para anggota. “Saya senang bisa ikut bernyanyi sekaligus menambah keceriaan dengan kostum bernuansa merah putih, sesuai lagu yang kami bawakan, Tanah Airku karya Ibu Soed,” jelas Ais.




Kick Off Lewat Video Klip


Langkah perdana Happy Voice Choir ditandai dengan produksi video klip yang digarap oleh Damar Hatmadi dari CDR Compact Digital Room, yang beralamat di jl. H. Ismail 27, Taman Cilandak, Cilandak Barat, jakarta selatan.. Menariknya, ia terlibat karena sang istri adalah salah satu anggota paduan suara ini.

“Awalnya cuma ikut mendampingi, tapi akhirnya saya yang jadi sutradara. Semua ini karena semangat kebersamaan,” ujarnya.


Dengan harmoni suara, keindahan busana, dan sentuhan visual, Happy Voice Choir tak sekadar komunitas bernyanyi, melainkan wadah nostalgia yang berkembang menjadi karya nyata.


Selamat untuk Happy Voice Choir—harmoni alumni SMA Jakarta era 1980-an yang kini menggema dalam kebersamaan. (AA)

Komentar

Tampilkan

Terkini

+