-->

Iklan

LSF RI Gelar Program Literasi Budaya Sensor Mandiri dan Nobar di CGV Bekasi Trade Center

Media Berita6
20 November 2025, 5:18 PM WIB Last Updated 2025-11-20T10:22:30Z

Mediaberita6 - Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) kembali menyelenggarakan Program Literasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di CGV Bekasi Trade Center pada Kamis, 20 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya LSF RI dalam memperkuat edukasi publik mengenai pentingnya kesadaran memilih tontonan yang sesuai kategori usia di tengah maraknya konsumsi konten digital.


Kegiatan diawali dengan persiapan panitia dan registrasi peserta yang disertai pengisian pre-test untuk mengukur pemahaman awal mengenai literasi sensor mandiri. Setelah itu, acara resmi dibuka oleh MC Putri Arimbi yang kemudian mengajak seluruh peserta menyanyikan Lagu Indonesia Raya sebagai bentuk penghormatan dan pembukaan acara secara formal.


Sesi berlanjut dengan sambutan dari Anggota LSF RI, Dr. H. Imam Safe’i, M.Pd., yang menegaskan bahwa literasi sensor mandiri perlu terus digencarkan guna menciptakan ekosistem tontonan yang aman serta memberi perlindungan bagi anak dan remaja. Menurutnya, masyarakat perlu memahami peran aktif dalam menyeleksi tontonan sebelum dikonsumsi.


Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama serta pemutaran jingle Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri. Pemutaran jingle tersebut menjadi media penguatan pesan kampanye yang selama ini digaungkan LSF RI dalam berbagai kegiatan literasi di seluruh Indonesia.

Agenda utama berupa sesi literasi dan diskusi menampilkan dua materi. Pembicara pertama, Erlan Basri, M.Sn., Anggota LSF RI, yang merupakan Ketua Subkomisi Pemantauan memaparkan pentingnya budaya sensor mandiri dalam menghadapi dinamika tontonan modern. Materi berikutnya menghadirkan para pemain film “Keadilan: The Verdict” Adam Farrel, Rangga Natra, Dicky Pardosi, dan Tyan Anugrah yang berbagi pengalaman terkait proses produksi dan promosi film tersebut.


Dalam penyampaiannya, Erlan Basri turut menyoroti tantangan pengawasan usia penonton di bioskop. Ia menjelaskan bahwa sistem pembelian tiket online membuat kontrol usia menjadi semakin sulit. “Kami menemukan penonton yang tidak sesuai kategori usia. Pihak bioskop pun kesulitan menahan mereka karena tidak ada sanksi tegas yang bisa diterapkan,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa LSF RI terus mendorong pencegahan melalui pendekatan persuasif dan edukatif.


Acara kemudian ditutup dengan pengisian evaluasi oleh peserta sebelum memasuki sesi nonton bareng film “Keadilan: The Verdict.” Melalui kegiatan ini, LSF RI berharap pemahaman mengenai budaya sensor mandiri dapat semakin melekat dan menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat dalam memilih tontonan yang bertanggung jawab. (AA)

Komentar

Tampilkan

Terkini