Peserta datang dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) selaku tuan rumah, Universitas Kwik Kian Gie, Universitas Sampoerna, serta komunitas ibu-ibu seperti JJS dan Mata Langit. Diskusi berlangsung di Aula Radio UHAMKA, Jakarta Selatan, dengan antusiasme peserta yang bertahan hingga acara berakhir.
“Ini di luar ekspektasi kami. Jumlah peserta hampir mencapai 200 orang. Hal ini tentu sangat membanggakan bagi panitia,” ujar Yatti Surachman, Ketua Panitia Diskusi Riang Gembira #PerempuanHebat di Industri Musik dan Film Indonesia Jilid 3, usai acara.
Sementara itu, Sutrisno Buyil, penggagas diskusi sekaligus Ketua Umum Forum Wartawan Hiburan (FORWAN) Indonesia, mengaku takjub melihat membludaknya peserta yang tetap antusias mengikuti diskusi bersama para narasumber, yakni Yessy Gusman, Yuyun George, Dra. Tellys Corliana, Titin Setiawati, Vinnesa Innes, dan Jane Callista.
“Biasanya peserta diskusi paling banyak sekitar 100 orang. Ini jumlahnya dua kali lipat, dan mereka bertahan sampai acara selesai,” ujar Sutrisno Buyil dengan bangga.
Musisi Yuyun George mengaku terkejut dengan tingginya antusiasme peserta. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa mahasiswa dan para ibu membutuhkan ruang pencerahan yang dikemas secara menarik dengan melibatkan figur publik.
“Awalnya mungkin hanya ingin melihat artis, tapi akhirnya mereka larut mengikuti diskusi. Gagasan FORWAN memadukan diskusi dengan hiburan ini benar-benar sesuatu,” ujar musisi yang telah tampil di 32 negara tersebut, dikenal dengan kepiawaiannya memainkan saksofon dan flute.
Yuyun menilai, konsep diskusi yang dikemas santai, ringan, serta diselingi hiburan musik dan fashion show merupakan inovasi cerdas.
“Memadukan diskusi dengan hiburan nyanyi dan fashion show adalah cara cerdas menghadirkan acara berkelas tanpa mengurangi makna diskusinya,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Yessy Gusman Ia mengapresiasi terobosan FORWAN dalam mengemas diskusi agar tetap edukatif namun tidak membosankan.
“Tidak mudah membuat diskusi sambil menghadirkan 11 penyanyi dan fashion show. Butuh kerja keras. FORWAN membuktikan bisa, dan ini patut ditiru agar peserta tidak merasa jenuh,” ungkap Yessy.
Sementara itu, Nina Nugroho yang bertindak sebagai moderator sekaligus tampil dalam fashion show mengaku awalnya sempat ragu dengan konsep tersebut.
“Awalnya saya bingung, diskusi kok pakai fashion show, takutnya rancu. Tapi setelah dijelaskan tujuannya, ternyata justru menarik dan menjadi terobosan yang cerdas,” ujar Nina.
Diskusi Riang Gembira #Perempuan hebat Jilid 3 pun menjadi bukti bahwa diskusi serius dapat dikemas secara ringan, inspiratif, dan tetap menghibur tanpa kehilangan substansi.(Byl)
