Jakarta - Senin, 26 Desember 2022 – Bertempat di Hall Sinema gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail Kuningan Jakarta Selatan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan merilis sebuah film Biopic “Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari – Matahari dari Bumi Banjar”. Film yang di produksi oleh PT. Expressa Pariwara Media Production House mengangkat tentang jejak kehidupan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari yang dalam sejarahnya mampu memperkuat keagamaan Kesultanan Banjar.
Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari adalah seorang tokoh ulama ternama di Provinsi Kalimantan Selatan, yang penuh disiplin kelahiran tanah Banjar, pada tahun 1710 dan meninggal di tahun 1812.
film tentang perjalanan dakwah ulama yang menempuh pendidikan di Timur Tengah tersebut, disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Selatan diharapkan hal akan menjadi pengingat dan catatan sejarah bagi generasi selanjutnya sebagai sebuah edukasi.
Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari yang baru saja pulang dari Timur Tengah,beliau singgah duhulu di tanah Betawi sekarang bernama Jakarta. Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari ketika di Betawi sudah menunjukkan keilmuannya, salah satunya memperbaiki arah kiblat mesjid-mesjid di Betawi, Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari pun banyak menyampaikan ilmu-ilmu agama Islam hingga fatwa tentang hukum syariat, dan ditaati masyarakat.
Film yang di produksi menggunakan dana APBD provinsi sekitar Rp4 miliar ini, tidak untuk dikomersilkan,film ini merupakan sebuah upaya edukasi, media promosi dan komunikasi, serta ekspresi budaya , yang juga sebagai sebuah upaya untuk menjaga serta membentuk ekosistim perfilman di Kalimantan Selatan,” ujarnya.Gunawan Pagaru Ketua Badan Perfilman Indonesia yang juga hadir untuk memberikan kata sambutan dan memberikan Award kepada Gubernur Kalimantas Selatan, H Sahbirin Noor.
Film ini di dukung dengan melibatkan pemerannya adalah putra-putri Kalimantan Selatan pelajar sekolah Perfilman SMKN 2,serta ikut Magang sebagai Crew Produksi Film,serta guru-guru yang juga ikut hadir saat launcing film tersebut;ungkap Gunawan Pagaru saat memberikan sambutan di awal sebelum pemutaran film.
Menurut Irfan Wijaya penulis skenario film tersebut,proses riset dilakukan melalui pengumpulan data literasi maupun keterangan lisan serta pembahasan materi film melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Akademisi dan pihak Zuiryat Syekh Arsyad, untuk mendapatkan informasi yang sesuai dan seakurat mungkin.
Dalam film ini, sosok Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, tidak di tampilkan secara full karena permintaan dari keturunan beliau.
Pemain dalam produksi film didukung oleh Billy Boedjanger, Afrizal Anoda, Asrul Dahlan, Saiful Amri, serta putra-putri daerah Kalimantan Selatan, ASN Instansi Kalimantan Selatan serta DR. H. Sahbirin, S.Sos,M.H (Gubernur Kalsel), yang memang dimasa mudanya suka aktif berteater turut pula menjadi pemain di film tsb.
Produser Chandra Purnama Restu, Sutradara Ensadi Joko Santoso dan Zulkifli Anwar, dan Penulis Skenario Irfan Wijaya. (BS)