Iklan

Mengetahui Gejala Awal Kolesterol Tinggi dan Pantangannya Untuk Kesehatan

Media Berita6
13 Juni 2023, 8:15 PM WIB Last Updated 2023-06-13T14:48:42Z

(Foto : Shutterstock/Chinnapong)

 Mediaberita6 - Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam darah. Ada dua jenis kolesterol, LDL dan HDL. LDL, atau "kolesterol jahat," dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. HDL, atau "kolesterol baik," dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap bersih.

Kolesterol tidak memiliki gejala awal yang jelas, sehingga sering disebut sebagai "silent killer". Namun, tingginya kadar kolesterol dapat menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya jika tidak dikontrol. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar kolesterol termasuk obesitas, kurangnya olahraga, merokok, dan diet yang tinggi lemak.


Pemeriksaan darah rutin dapat digunakan untuk menentukan tingkat kolesterol Anda. Jika kadar kolesterol Anda tinggi, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat atau menyarankan perubahan gaya hidup untuk menurunkannya.


Gejala apa saja yang menunjukkan jika kolesterol kita mulai di atas rata-rata?


Mudah Mengantuk 

Seringnya menguap terjadi akibat pasokan oksigen ke otak berkurang. Kalau frekuensi menguap sudah tidak wajar, Anda patut curiga karena bisa jadi, hal itu disebabkan menumpuknya kolesterol yang tinggi sehingga pasokan oksigen menuju otak tidak optimal.


Kesemutan 

Sering merasakan kesemutan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh tertentu merupakan salah satu gejala aliran darah tidak lancar. Akibatnya, ada syaraf yang tidak mendapat pasokan darah yang optimal. Secara umum, penyebab aliran darah tidak lancar disebabkan oleh kolesterol.


Pegal pada Tengkuk atau Pundak

Tengkuk atau pundak terasa pegal? Ada kemungkinan hal itu terjadi karena kurangnya suplai oksigen serta darah ke daerah tersebut akibat penumpukan kolesterol. Segera atasi agar tidak berkelanjutan.


Rasa Nyeri di Kaki

Nyeri pada kaki bisa jadi merupakan gejala kolesterol tinggi akibat tersumbatnya aliran di arteri sehingga aliran darah ke kaki terhambat.

 

Xanthelasma 

Yaitu endapan kolesterol yang berada di bawah jaringan kulit. Jika ini terjadi, biasanya tampak noda kuning muda di ujung kelopak mata atau mucul bentolan kecil padat di lipatan tubuh seperti tumit, siku, atau lutut.


Perlemakan Hati

Ketika hati dipenuhi lemak berkadar tinggi, timbul keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual. Keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis, bahkan kanker hati.


Gejala Stroke

Tingginya kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah. Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.


Kram

Gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa kram di beberapa bagian tubuh pada malam hari saat terbangun dari tidur. Kram terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan. 


Nyeri Dada

Kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi ini berperan penting dalam terbentuknya plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Plak adalah penyebab tersumbatnya pembuluh darah jantung yang dapat memicu meningkatnya risiko penyakit jantung dan strok. Gejalanya, nyeri pada dada. 


Beberapa pantangan untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam darah termasuk:

-Makan makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti daging merah dan produk olahan susu

-Makan makanan yang tinggi karbohidrat, seperti roti dan kue

-Minum alkohol secara berlebihan

-Tidak cukup berolahraga

-Menjaga berat badan yang tidak sehat


Untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi, saran yang diberikan adalah makan makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, mengonsumsi lemak sehat, seperti minyak zaitun atau minyak ikan, dan melakukan olahraga secara teratur.


Obat-obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:


Statin: Merupakan obat yang paling sering digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "buruk"). Beberapa contoh obat statin di antaranya adalah atorvastatin, simvastatin, dan rosuvastatin.


Resin efektif: Merupakan obat yang digunakan untuk mengikat asam empedu dan menurunkan kadar kolesterol LDL. Contohnya adalah cholestyramine dan colestipol. Kolestiramin adalah obat penurun kolesterol dari jenis pengikat asam empedu


Fibrat: Merupakan obat yang digunakan untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol "baik") dan menurunkan kadar trigliserida. Contohnya adalah gemfibrozil dan fenofibrate.


Inhibitor PCSK9: Merupakan obat yang baru yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL. Contohnya adalah evolocumab dan alirocumab.


Referensi:

"Cholesterol-Lowering Medications" Mayo Clinic, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/cholesterol-lowering-medications/art-20050958


"Drugs for High Cholesterol" MedlinePlus, https://medlineplus.gov/cholesterolmedications.html


"Drugs for High Cholesterol" Harvard Health Publishing, https://www.health.harvard.edu/drugs-and-medications/drugs-for-high-cholesterol


Sebagai catatan :

Sebelum mengonsumsi obat kolesterol, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya untuk menentukan pilihan terbaik sesuai kondisi kesehatan Anda. (Gary Surentu)

Komentar

Tampilkan

Terkini

+