Menyuguhkan pemandangan alam yang masih alami merupakan daya tarik tersendiri bagi Kecamatan penghasil tanaman Upe (talas ungu) salah satu komoditas pertanian di Kecamatan Baruppu'yang merupakan tanaman endemik daerah yang pernah menjadi pertahanan Pahlawan Pongtiku.
Wilayah Kecamatan Baruppu' berbatasan langsung dengan Sulawesi Barat dan Kabupaten Luwu Utara di sebelah utara. Di sebelah selatan, Kecamatan Baruppu' berbatasan dengan Kecamatan Awan Rante Karua. Kecamatan Baruppu' juga berbatasan dengan Kecamatan Buntu Pepasan dan Kecamatan Rindingallo di sebelah timur. Lalu di sebelah barat, Kecamatan Baruppu' berbatasan dengan Kabupaten Tana Toraja.
Kecamatan Baruppu' menjadi bagian dari Kabupaten Toraja Utara sejak pembentukan kabupaten ini pada tahun 2008. Pembentukannya ditetapkan melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2008. Sebelum menjadi bagian dari Kabupaten Toraja Utara, termasuk wilayah Kabupaten Tana Toraja. Ini karena sebagian wilayah Kabupaten Tana Toraja dimekarkan menjadi Kabupaten Toraja Utara. Kecamatan Baruppu' menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Toraja Utara yang terletak di bagian utara. Ketinggian dominan di Kecamatan Baruppu' antara 2.000–2.500 meter di atas permukaan laut, yang menyebabkannya menjadi daerah terdingin di Toraja. Merupakan salah satu dari dua kecamatan terluas di Kabupaten Toraja Utara selain Kecamatan Buntu Pepasan.
Masyarakat di Kecamatan Baruppu' memiliki tradisi yang disebut Ma'nene.
Ritual Ma'nene
Ritual Ma'nene merupakan budaya yang dipelihara oleh komunitas masyarakat adat di Kecamatan Baruppu. Budaya ini merupakan warisan turun-temurun dari leluhur masyarakat adat di Kecamatan Baruppu. Ritualnya diadakan setiap tahun. Meskipun kata nene diartikan sebagai nenek oleh anggota suku Toraja, namun di Kecamatan Baruppu', nene juga digunakan untuk orang muda yang meninggal.
Ritual Ma'nene adalah ritual tradisional di Tana Toraja dimana jenazah leluhur keluarga Toraja akan dibersihkan, digantikan baju dan kainnya.
Ma' Nene' merupakan sebuah ritual adat dalam budaya Suku Toraja. Ritual ini merupakan sebuah ritual di mana mayat yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu dikeluarkan dari dalam liang kuburan untuk dibersihkan dan diganti baju dan kainnya. Ritual adat ini termasuk dalam upacara adat Rambu Solo' (kematian).
Biasanya ritual Ma'nene dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehingga tradisi ini berlangsung cukup lama. Waktu pelaksanaan Ma'nene berdasarkan kesepakatan bersama keluarga dan Ne'tomina melalui Musyawarah Desa. Tradisi ini digelar sekali dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun untuk mempererat silaturahmi sehingga keluarga yang berada di perantauan bisa menjenguk orang tua atau Nene To'dolo (nenek moyang).
Selain dayak tarik budaya ritual Ma'nene di daerah Baruppu juga banyak spot spot wisata yang tidak kalah indah. Berkunjung ke Baruppu belum lengkap jika tidak berkunjung ke tempat Wisata Sarambu. Meski terbilang jauh dan udara yang sangat dingin, Baruppu adalah “Surga Yang Tesembunyi” di Toraja Utara. Bagaimana tidak, kekayaan alam dan budaya yang masih asri dan terjaga memberikan nilai tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini.
Masyarakat yang ramah dan santun kepada setiap tamu yang berkunjung. Jika ingin menikmati wisata budaya di Kecamatan Baruppu, maka datanglah di Bulan Agustus. Sebab, di Bulan Agustus pada setiap tahunnya di adakan Ritual Ma’ Nene’.
So kalau ingin traveling atau jalan jalan ke Toraja jangan lupa mampir ke Baruppu', eits...tapi jangan lupa bawa selimut tebal dan jaket yang tebal. (Penulis / Editor : Guntur Surentu)