Iklan

Menyelamatkan Pesisir, Menjaga Bumi: Telkom Tanam 10 Ribu Mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi

Ali Amran
16 November 2024, 7:40 PM WIB Last Updated 2024-11-16T12:40:17Z
Jakarta, Mediaberita6 - Abrasi dan erosi terus mengancam ekosistem pesisir di Indonesia, namun PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membuktikan bahwa perubahan dimulai dari aksi nyata. Melalui program bertajuk “Aksi Restorasi Bumi”, Telkom menanam 10 ribu pohon mangrove di Pantai Istambul Glagah Wangi, Demak, pada Jumat (15/11).


Kegiatan ini menjadi simbol komitmen Telkom terhadap keberlanjutan melalui penerapan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam bisnisnya. Tidak hanya berfokus pada profit, Telkom mengambil langkah konkret untuk memulihkan ekosistem pesisir yang krusial bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.


Menghidupkan Kembali Pesisir yang Terluka

Pantai Istambul Glagah Wangi dulunya adalah destinasi wisata yang memikat, namun kini mengalami kerusakan akibat abrasi. Di sinilah mangrove hadir sebagai pahlawan ekologi. Mangrove tidak hanya melindungi pantai dari erosi, tetapi juga menyaring polutan dan menjaga keseimbangan kualitas air.


Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan, “Kami berharap aksi ini dapat memulihkan ekosistem yang rusak sekaligus mendorong pemulihan ekonomi masyarakat melalui pengembangan kembali kawasan ini sebagai tujuan wisata berkelanjutan.”


Langkah Nyata dari Digiland Run ke Restorasi Bumi

Penanaman mangrove ini bukan inisiatif tunggal. Program ini merupakan tindak lanjut dari Digiland Run 2024, di mana jarak tempuh peserta lari dikonversi menjadi bibit pohon. Dari 18 ribu bibit yang terkumpul, Telkom menambah jumlahnya hingga 40 ribu pohon yang ditanam di berbagai wilayah, termasuk:

  • 10 ribu pohon mangrove di Demak
  • 10 ribu pohon mangrove di Subang
  • 20 ribu pohon produktif di Sukabumi
  • 500 pohon produktif di Yogyakarta

Secara nasional, Telkom telah menanam lebih dari 140 ribu pohon, mencakup pohon darat (green carbon), pohon mangrove (blue carbon), dan 870 unit terumbu karang.


Blue Carbon dan Green Carbon: Harapan Bagi Iklim

Mangrove adalah salah satu solusi alami untuk mitigasi perubahan iklim. Sebagai bagian dari ekosistem blue carbon, mangrove menyerap karbon dioksida (CO2) secara efisien dan menyimpannya dalam jumlah besar. Hal ini tidak hanya membantu memperlambat perubahan iklim, tetapi juga melindungi garis pantai dan mendukung kehidupan masyarakat pesisir.


Sementara itu, hutan darat sebagai ekosistem green carbon juga memainkan peran penting dalam menyerap karbon, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menjaga kualitas tanah serta air. Bersama-sama, kedua ekosistem ini menjadi senjata ampuh untuk mengurangi dampak buruk perubahan iklim.


Selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Telkom memastikan bahwa setiap langkahnya mendukung target global, termasuk:

  • SDG 13: Aksi Iklim melalui penyerapan karbon.
  • SDG 14: Ekosistem Lautan melalui pelestarian mangrove.
  • SDG 15: Ekosistem Daratan melalui reboisasi untuk keanekaragaman hayati.

Ahmad Reza, SVP Group Sustainability and Corporate Communication Telkom, menambahkan, “Kami terus berkomitmen memberikan kontribusi untuk keberlanjutan, mendukung target pemerintah mencapai net-zero emission pada 2060.”


Pantai Istambul: Masa Depan yang Cerah

Dengan hutan mangrove yang dipulihkan, Pantai Istambul Glagah Wangi dapat kembali menjadi destinasi wisata lokal yang menawarkan keindahan sekaligus manfaat ekologis. Aksi ini tidak hanya menyelamatkan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.


Telkom menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar wacana, melainkan aksi nyata demi bumi yang lebih hijau dan masa depan yang lebih cerah. (Ali)

Komentar

Tampilkan

Terkini

+