Iklan

Kanker Kolorektal Pada Anak Gen Z: Gejala, Penyebab, dan Antisipasi Dini

Media Berita6
02 April 2025, 12:39 PM WIB Last Updated 2025-04-02T05:40:46Z

Mediaberita6 - Kanker kolorektal, yang meliputi kanker pada usus besar (kolon) dan rektum, telah lama dianggap sebagai penyakit yang umumnya menyerang orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada tren yang mengkhawatirkan, yaitu semakin banyaknya kasus kanker kolorektal pada anak-anak dan remaja, terutama di kalangan generasi Z (anak-anak yang lahir antara 1997 dan 2012). Penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasus kanker kolorektal pada kelompok usia yang lebih muda ini. 


Gejala kanker kolorektal pada anak Gen Z bisa sangat bervariasi, tetapi beberapa gejala yang umum terjadi meliputi perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari beberapa hari. Selain itu, penderita mungkin mengalami darah dalam tinja, perut terasa kembung, sering merasa lelah tanpa sebab yang jelas, dan penurunan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas. Penderita juga bisa merasakan nyeri perut atau ketidaknyamanan yang tidak kunjung hilang. Gejala-gejala ini sering dianggap remeh atau dikaitkan dengan masalah pencernaan ringan, yang sering kali menyebabkan penundaan dalam diagnosis.


Penyebab pasti kanker kolorektal pada anak-anak Gen Z masih dalam penelitian, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko. Salah satu faktor yang diidentifikasi adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, rendahnya konsumsi serat, dan tingginya konsumsi makanan olahan, daging merah, serta makanan cepat saji. Selain itu, gaya hidup yang minim aktivitas fisik dan kebiasaan merokok juga bisa berkontribusi pada peningkatan risiko kanker kolorektal. Stres yang tinggi dan pola tidur yang buruk juga turut memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan, meningkatkan kerentanannya terhadap kanker.


Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam perkembangan kanker kolorektal. Anak-anak yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal atau penyakit genetik seperti sindrom Lynch atau poliposis adenomatosa familial (FAP) lebih berisiko mengembangkan kanker ini pada usia muda. Meskipun jarang, faktor genetik dapat mempercepat timbulnya kanker kolorektal meskipun usia mereka masih tergolong muda.


Dalam rangka mengantisipasi dini kanker kolorektal, penting bagi orang tua dan individu untuk lebih peka terhadap perubahan dalam kebiasaan tubuh anak. Pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk skrining kanker bagi yang memiliki riwayat keluarga, dapat membantu mendeteksi kanker sejak dini. Skrining kolonoskopi atau tes darah tersembunyi dalam tinja dapat membantu mendeteksi tanda-tanda awal kanker kolorektal, terutama pada individu yang memiliki faktor risiko genetik. Lebih jauh lagi, pendidikan mengenai pentingnya pola makan sehat dan gaya hidup aktif sejak dini dapat mengurangi potensi berkembangnya penyakit ini.


Selain itu, upaya preventif lain yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini dan merubah kebiasaan makan di kalangan anak-anak dan remaja. Mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, serta makanan yang kaya serat, bisa mengurangi risiko kanker kolorektal. Gaya hidup aktif dengan rutin berolahraga juga dapat menurunkan kemungkinan kanker usus. Pembentukan kebiasaan baik pada usia muda akan membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan jangka panjang.


Para ahli juga merekomendasikan agar orang tua dan guru memperhatikan perubahan perilaku atau gejala yang tidak biasa pada anak atau remaja. Jika gejala seperti yang disebutkan di atas mulai muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini bisa sangat menentukan keberhasilan pengobatan dan pengelolaan kanker kolorektal, yang semakin menunjukkan tren peningkatan pada generasi muda.


Penting untuk dicatat bahwa meskipun kanker kolorektal pada anak Gen Z semakin banyak ditemukan, kesadaran akan penyakit ini semakin meningkat. Dalam beberapa tahun terakhir, kampanye kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker kolorektal semakin gencar. Banyak rumah sakit dan lembaga kesehatan juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah untuk memberikan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan usus dan cara mencegah kanker sejak dini. Semakin banyaknya informasi yang tersedia di media sosial dan platform online juga membantu generasi muda untuk lebih sadar akan pentingnya gaya hidup sehat.


Sumber Ulasan Penyakit :  

Penelitian yang diterbitkan dalam American Cancer Society dan Journal of Clinical Oncology menunjukkan tren peningkatan kasus kanker kolorektal di kalangan anak muda. Selain itu, organisasi kesehatan seperti World Health Organization (WHO) dan National Cancer Institute memberikan data dan rekomendasi terkait pencegahan dan deteksi dini kanker kolorektal, terutama dalam konteks gaya hidup yang sehat. (Go.ens)

Komentar

Tampilkan

Terkini