_11zon.jpg)
Mediaberita6 - Penyanyi sekaligus penulis lagu visioner, Marianne Nowottny, kembali meramaikan dunia musik dengan rilisan terbarunya bertajuk Marzanna. Album ini dirilis melalui label independen Abaton Book Company dan menjadi proyek penuh interpretasi berani atas lagu-lagu dari sejumlah musisi legendaris.
Dengan menggunakan alter ego lamanya, Marzanna, Nowottny menghadirkan reinterpretasi mendalam dari karya-karya seniman seperti Kate Bush, David Bowie, Joni Mitchell, hingga Siouxsie and the Banshees. Pendekatan eksperimental yang dibawanya menjadi warna tersendiri dalam lanskap musik cover yang biasanya aman dan konservatif.
Salah satu fokus utama dari album ini adalah lagu “I’m Deranged”, sebuah karya ikonik dari David Bowie yang pertama kali dirilis dalam album Outside (1995). Nowottny menyuguhkan versi penuh atmosfer dengan sentuhan dramatis, vokal ekspresif, dan pendekatan produksi yang teatrikal namun tetap menghormati jiwa orisinal lagu tersebut.
“Album ini hampir tidak pernah jadi,” kata Nowottny dalam keterangan resminya. Proses pengerjaan Marzanna memakan waktu lima tahun dan penuh tantangan, mulai dari revisi berulang hingga kerusakan hard drive yang nyaris menghapus seluruh materi rekaman.
Namun, berkat dedikasi tinggi serta kolaborasi dengan musisi dari berbagai penjuru dunia, proyek ini berhasil diselesaikan. “Saya menemukan pelarian dalam menuangkan diri ke lagu-lagu ini. Proyek ini juga jadi ruang bagi saya membangun koneksi lintas batas,” ujar Nowottny.
Marianne Wilhelmine Nowottny, yang nama depannya dibaca "Mah-ri-ah-na", dikenal luas sebagai figur eksentrik dalam skena musik underground New York dan New Jersey sejak akhir 1990-an. Ia dikenal karena karakter vokalnya yang dalam dan sensual, serta pendekatannya yang tak biasa dalam menulis lagu.
Sejak awal kariernya lewat proyek eksperimental Shell, album solo perdananya Afraid of Me, hingga karya ambisius Manmade Girl, Nowottny konsisten menolak jalur komersial dan memilih eksplorasi artistik sebagai prinsip utama bermusiknya.
Dengan Marzanna, Marianne Nowottny tidak hanya merayakan karya para legenda, tetapi juga menegaskan kembali komitmennya terhadap kebebasan berekspresi dan pencarian suara yang autentik. Album ini sekaligus menjadi bukti bahwa musik cover pun bisa menjadi medium eksplorasi artistik yang mendalam. (Go.ens)
