Jakarta, Mediaberita6. Ketua PW Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid, MM, menyoroti maraknya kasus pemalsuan ijazah yang merugikan dunia pendidikan maupun dunia kerja. Ia mengungkapkan, sindikat ijazah palsu terungkap ketika seorang rektor menyadari tanda tangannya dipalsukan. Atas desakan sang rektor, Ditjen Dikti melakukan penyelidikan dan menemukan berbagai format, logo, hingga tanda tangan yang dipalsukan.
Menurut Gus Lutfi, teknologi Blockchain bisa menjadi solusi untuk menghentikan praktik curang ini.
“Insya Allah, dengan blockchain, setiap ijazah yang diterbitkan tercatat dalam sistem yang tidak bisa dipalsukan. Lulusan dapat menunjukkan ijazah digital berbasis blockchain yang bisa diverifikasi secara global, tanpa terkendala perbedaan sistem administrasi. Proses verifikasi pun bisa dilakukan secara real-time, dalam hitungan detik,” tegasnya, Minggu (28/9).
Selain mempercepat verifikasi, sistem ini juga melindungi data mahasiswa dan alumni dari manipulasi maupun akses ilegal. Tingkat keamanannya pun sangat tinggi karena menggunakan sistem kriptografi.
Gus Lutfi menambahkan, keunggulan IDNCODE—platform berbasis blockchain yang ia dorong—antara lain:
-
Semua proses dapat dilacak secara permanen.
-
Pemindaian bisa dilakukan online maupun offline, tanpa perlu jaringan internet.
-
Tidak perlu legalisir, namun tetap autentik.
-
Tersedia fitur Tracing data geo & sosio dalam dashboard.
“Dengan teknologi ini, verifikasi ijazah bukan hanya cepat dan aman, tapi juga efisien tanpa biaya tambahan,” pungkasnya usai audiensi dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran RI, H Abdul Kadir Karding, dalam Rakernas P2N di Jakarta, Rabu (24/11/2024). (AA.