Mediaberita6 - Jakarta, 21 Oktober 2025 – Ajang Nasional Santri Film Festival (SANFFEST) 2025 resmi dimulai. Festival ini bukan sekadar kompetisi film biasa, melainkan sebuah gerakan kebudayaan nasional yang bertujuan memperkuat peran santri dalam dunia perfilman. SANFFEST hadir sebagai ruang ekspresi kreatif santri untuk menyampaikan gagasan melalui karya sinema yang progresif, berkarakter, dan bernilai kebangsaan.
Diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama Himpunan Seni Budaya Islam (HSBI) dan Yayasan Lokomotif Layar Muda Bangsa, SANFFEST 2025 menjadi bagian dari inisiatif strategis untuk melahirkan generasi santri pemimpin masa depan dari rahim pesantren. Festival ini juga menegaskan komitmen negara dalam mendorong pertumbuhan ekosistem perfilman berbasis nilai-nilai Islam dan kearifan lokal.
Pembukaan SANFFEST 2025 dilangsungkan pada Selasa, 21 Oktober 2025 di Gedung A Kemendikdasmen RI, Jakarta, dan dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 santri, sineas muslim, akademisi, tokoh agama, seniman, serta tamu undangan dari berbagai lembaga kebudayaan. Kehadiran para ulama dan tokoh masyarakat menjadi penanda kuat bahwa festival ini memiliki akar dukungan kultural yang luas.
Deretan tokoh nasional turut meramaikan pembukaan SANFFEST, antara lain Habiburrahman El Shirazy, K.H. Muhammad Jazir ASP, Dr. Fahmi Salim, K.H. Jeje Zaenudin, serta Deddy Mizwar, Christine Hakim, dan Dedy Miing Gumelar. Kehadiran tokoh-tokoh ini memperkuat posisi festival sebagai ruang kolaboratif antara agama, budaya, dan seni modern.
Neno Warisman, Ketua Komite SANFFEST 2025 yang mendapat mandat langsung dari Menteri Kebudayaan, menjelaskan bahwa proses perencanaan telah dimulai sejak Maret 2025. Bersama Festival Director Fadhli Sapawie dan tim kreatif seperti Vaisnava Mahatma dan Gus Achmad Ubaidillah, mereka menyiapkan tahapan festival yang akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Dengan mengusung semangat "Santri Bicara Lewat Sinema", tahap pertama festival dimulai dengan Ta’aruf Film yang diikuti ratusan santri secara hybrid. Selanjutnya, akan diadakan workshop intensif pada 25 Oktober hingga 9 November 2025. Para peserta akan mendapatkan pembimbingan langsung dari sineas profesional, sebelum film mereka masuk ke tahap kurasi untuk menentukan 11 kategori pemenang.
Pemenang SANFFEST 2025 akan diumumkan pada Desember 2025 dan diundang ke Jakarta untuk menerima Anugerah Piala SANFFEST yang akan diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan. Festival ini juga mendapat partisipasi santri dari luar negeri seperti Australia, Inggris, Qatar, dan Mesir, memperkuat posisi SANFFEST sebagai ajang internasional berbasis nilai pesantren.
Menteri Kebudayaan RI menyampaikan optimismenya bahwa film pendek karya para santri yang mampu mengeksplorasi megadiversitas budaya Indonesia akan menjadi kekuatan baru di kancah global. Dengan lebih dari 43.000 pesantren di Indonesia, dunia perfilman nasional memiliki potensi sumber daya kreatif yang kaya dan mendalam.
“SANFFEST 2025 telah dimulai. Kini saatnya narasi para santri mewarnai langit Indonesia dengan harapan dan cahaya baru,” ujar Neno Warisman dalam penutup sambutannya. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim produksi dari Coulava dan Milenia yang bekerja tanpa lelah demi suksesnya penyelenggaraan festival kebudayaan terbesar bagi santri ini. (Guntur Surentu)




