Ditulis oleh Dhedot, “Ajari Aku” memotret perjalanan emosional seseorang yang berusaha berdamai dengan masa lalu. Lagu ini membawa pesan kuat tentang keberanian untuk melangkah maju tanpa terus dihantui bayang-bayang lama. “Pesan utamanya, ayo move on! Agar kita dapat melanjutkan masa depan,” ujar Dhedot.
Proses produksi “Ajari Aku” dilakukan sepenuhnya di Satrio Piningit Studio dengan dukungan sound engineer Abraham Mico (Pleasure Seekers) serta sentuhan mixing dan mastering dari Sasi Kirono. Sementara itu, artwork single digarap oleh Satriya Anggun (Tembang Gula), menghadirkan identitas visual yang selaras dengan warna musik SMARAI.
Salah satu daya tarik utama SMARAI terletak pada susunan personelnya. Tidak hanya memiliki dua produser musik, band ini juga diperkuat oleh dua drummer sekaligus—Dhedot yang dikenal sebagai drummer Letto, serta Bagoes Kresnawan yang sehari-hari berprofesi sebagai film director. Keunikan formasi ini menambah karakter tersendiri pada dinamika musikal mereka.
Agib Tanjung, yang merupakan session player dan jurnalis musik, mengungkapkan bahwa persahabatan panjang di antara para personel menjadi fondasi kokoh lahirnya SMARAI. Bagoes Kresnawan menambahkan bahwa hubungan mereka yang sudah terjalin selama lebih dari dua dekade membuat proses kreatif berjalan sangat alami.
Bagi Dhedot, proyek ini menjadi langkah baru setelah lebih dari 21 tahun dikenal sebagai drummer Letto. Ia kini tampil sebagai vokalis dan penulis lagu. Kebiasaannya bernyanyi dan membuat lagu di rumah menjadi pemicu lahirnya karya-karya baru. “Sayang kalau draft lagu-lagu ini tidak terpakai,” katanya. Perjalanan SMARAI sendiri bermula pada pertengahan 2023 ketika Dhedot dan Agib sepakat mewujudkan ide bermusik bersama yang telah mereka rencanakan sejak satu dekade lalu.
Setelah formasi inti terbentuk, mereka sepakat mengajak Sasi Kirono sebagai gitaris dan Aza Ardito sebagai kibordis. Kombinasi kelima personel dengan latar belakang berbeda—mulai dari musisi profesional, jurnalis, hingga film director—membuat SMARAI memiliki karakter yang sulit ditemukan pada band baru lainnya.
Tidak hanya fokus pada musik, SMARAI juga menggarap konten visual secara serius. Bagoes Kresnawan, dengan pengalaman panjang sebagai film director, memutuskan untuk tidak sekadar membuat video klip, tetapi juga memproduksi film pendek yang mengembangkan makna lirik “Ajari Aku”. Film ini sekaligus menjadi teaser untuk video klip resminya.
Single “Ajari Aku” dirilis di berbagai gerai musik digital seperti Spotify, Apple Music, dan Deezer pada 10 Oktober 2025. Sementara itu, film pendeknya telah tayang pada 5 Oktober 2025, disusul rilis video klip di kanal YouTube Smarai pada 10 Oktober 2025. Nama SMARAI sendiri diambil dari kata “semarai”, yang berarti tumbuh dan merekah—mewakili semangat lima personel dengan latar belakang kuat, mulai dari musisi hingga kreator visual, untuk berkembang bersama sebagai sebuah band baru. (Go.ens)


